Minggu, 20 Mei 2012

Renungan 12 : Perbedaan

Setiap manusia diciptakan berbeda, dan menghasilkan pergesekan saat perbedaan itu saling bertentangan, pada akhirnya menghasilkan suatu peperangan, dan peperangan tersebut menghasilkan luka dalam peradaban manusia.


Lantas apa yang harus dilakukan? apakah memaksakan untuk membuat orang lain sama? yang artinya secara langsung menggesekan diri lebih keras?


Kita umat manusia harus segera memecahkan masalah ini dan menyelamatkan peradaban manusia.

Sabtu, 21 April 2012

Renungan 11 : Kemalasan

Banyak orang berkata, "tidak ada orang bodoh di dunia ini, yang ada adalah orang yang malas", rasa malas memang suatu hal yang membelenggu kita bagai rantai yang mengikat kaki kita, segala hal di dunia ini dibutuhkan kerja keras dalam mendapatkannya lantas, jika kita malas apakah akan mendapatkan sesuatu?, jawabannya "tidak" saudaraku,

Kemalasan disamping membuat kita hanya berjalan di tempat yang sama, kemalasan pula menghasilkan bencana untuk diri kita, seperti yang tertulis dalam alkitab:

Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata..Amsal 6:9-11

Menurut ayat tersebut, kemiskinan sangatlah dekat dengan pemalas, dan pastinya orang yang bekerja keras sebaliknya dekat dengan kekayaan, seperti yang tercantum dalam alkitab: 

Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya...Amsal 10:4

Tangan yang lamban pastilah tangan dari orang yang malas dan secara jelas orang yang rajin atau orang yang kerja keras pastilah memberikan hasil yaitu kekayaan.

Kesimpulannya, apa anda pemalas? jika anda tidak tau. Tanya pada diri sendiri, apa yang anda telah lakukan dari pagi hari.

Jumat, 20 April 2012

Renungan 10 : Istri Terbaik, Menurutku dan Menurut Agamaku

Wanita terbaik? semua lelaki pastilah menginginkannya dalam kaitannya menjadi pasangan seumur hidupnya, setiap lelaki pasti memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan bagai manakah rupa wanita terbaik baginya, begitu juga dengan saya, saya juga memiliki kriteria wanita terbaik yang nanti akan menjadi seorang yang menemani saya diantaranya:

Wanita yang terbaik untuk saya adalah wanita yang bagaikan pakaian untuk saya, dalam artian wanita tersebut dapat menjaga saya dan memberikan keselamatan untuk saya, disamping itu wanita tersebut dapat menutupi "aurat saya", "aurat saya" tersebut bertema konotasi yaitu menutupi keburukan saya.

Wanita yang terbaik untuk saya adalah bagaikan mutiara, mutiara sangatlah kuat yang berarti wanita itu adalah wanita yang tangguh, ada sebuah pribahasa kuno yaitu "dibalik lelaki yang tangguh ada perempuan yang lebih tangguh dibelakangnya.

Wanita terbaik untuk saya masih seperti mutiara, putih luarnya dan begitu juga dengan dalamnya, yang berarti selain cantik rupanya, cantik pula hatinya.

Hal yang terpenting, wanita terbaik untuk saya adalah wanita yang seperti mutiara di dalam kerang, segala kecantikannya tertutupi oleh kerasnya keimanan dan tidak ada seorangpun yang bisa menjamahnya.

Begitulah wanita yang terbaik menurut saya, namun kesimpulan dari wanita yang terbaik terdapat dalam riwat:


Nabi Muhammad SAW bersabda, "(Laki-laki biasanya) menikahi wanita karena 4 (empat) hal: (1) karena (alasan) hartanya; (2) karena (alasan) keturunan (trah); (3) karena (kecantikannya); (4) karena (alasan) tingkat ketakwaannya.
Carilah wanita yang memiliki ketakwaan yang tinggi kepada Tuhannya. Usahakan itu secara sungguh-sungguh!"


Dari sabda Nabi Muhammad SAW tersebut bisa disimpulkan wanita terbaik adalah wanita yang ketakwaannya tinggi kepada tuhan.

Renungan 9 : Masa Lalu

Setiap orang pastinya memiliki masa lalu, didalam masa lalu tersebut banyak sekali memori yang tersimpan di dalamnya, dan semua memori tersebut pastilah tak semuanya indah, di balik keindahan pastilah ada luka

Sebagian besar orang menginginkan melupakan masa lalu tersebut, namun masa lalu tidak akan pernah hilang dalam ingatan, jikalau telah hilang dalam ingatan. Emosi, rasa sakit atau luka di dalam masa lalu itu pastilah akan terasa, dan saya yakin tidak ada yang dapat melupakan seutuhnya hal yang terjadi dimasa lalu.

Masa lalu bagaikan dua mata pisau, satu bagian membuat kita berhati-hati dalam melangkah dimasa depan, satu bagian lagi seperti rantai yang mengikat kaki kita untuk melangkah menuju masa depan.

Semua orang pasti berharap untuk melupakan masa lalu yang menyakitkan namun saat kita berusaha melupakannya maka masa lalu itu akan lebih teringat dan lebih parah lagi ketika kita membenci masa lalu kita maka kita akan tersiksa olehnya, karena membenci masa lalu menghasilkan dendam dan dendam sangatlah jauh dari kasih tuhan dan ketenangan diri.

Lalu bagaimana cara menghadapi masa lalu?, jawabannya adalah "tidak ada" dalam artian biarkan masa lalu ada dalam ingatan kita, jadikan masa lalu adalah buku yang bisa kita baca dan menolong kita agar tidak terjerumus kedalam kesesatan yang sama. biarkan masa lalu berjalan bersama dengan langkah kita menuju masa depan, jangan benci masa lalu namun bersahabatlah bersama dia dan melangkahlah ke masa depan yang indah.